1. Pengertian Tanaman Ubi Jalar
Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan anggota keluarga dari Convolvulaceae yang berasal dari belahan bumi bagian barat. Ubi jalar adalah umbi dari tanaman ubi jalar dalam keadaan utuh, segar, bersih dan aman dikonsumsi serta bebas dari organisme pengganggu. Tanaman ubi jalar mempunyai daya adaptasi lingkungan yang luas, dapat tumbuh didaerah tropis mapun subtropis; pada ketinggian 0 m sampai 3000 m diatas permukaan laut dan pada berbagai kondisi tanah. Jenis-jenis ubi jalar yang sering dijumpai di pasar-pasar di Amerika adalah ubi jalar yang memiliki daging yang lembut, dengan kulit berwarna merah dan daging yang berwarna jingga kehitaman. Ubi jalar (daging warna kuning, ungu atau putih) yang memiliki daging yang lembut juga cukup popular di pasar-pasar kepulauan karibia dan asia, terutama sekitar pesisir timur Amerika.
Seperti sifat ubi pada umumnya karbohidrat dalam ubi jalar berpotensi mengalami perubahan selama penyimpanan, perubahan pati menjadi gula selama penyimpanan dan komposisi karbohidrat tersebut menentukan rasa ubi (eating quality) dan sifat kecernaannya. Studi mengenali aktivitas enzim amylase yang mengubah pati menjadi gula pada ubi jalar segar dan ubi jalar yang disimpan, telah banyak dilakukan dan umumnya menunjukkan bahwa aktifitas tersebut berbeda pada galur ubi jalar yang berbeda maupun pada kultivar yang berbeda.
Tanaman ubi jalar termasuk tanaman palawija ketiga setelah jagung dan singkong. Kadar nutrisi (karbohidrat dan Ca) umur yang relative pendek (3-4 bulan) dan produksi yang tinggi (10-30 ton/ha), menunjukkan bahwa ubi jalar layak dikembangkan dalam rangka menunjang diversifikasi pangan dan agrobisnis.
Ubi Jalar |
2. Kandungan Tanaman Ubi Jalar
Tanaman ubi jalar di Indonesia merupakan salah satu tanaman palawija yang cukup penting, baik sebagai makanan pokok maupun sebagai makanan tambahan sebagai diversifikasi makanan selain beras. Komposisi pangan ubi jalar adalah 27,3% karbohidrat, 1,3% protein, 0,4% lemak, 1,0% abu (bukan mineral), 70% air. Kandungan gizi ubi jalar secara umum terdiri dari kandungan karbohidrat (glukosa, sukrosa, maltosa, dan dekstrin) mencapai 88%, vitamin C 0,04%, Beta karoten 0,2%, lemak 1,90%, serat kasar 1,90% dan vitamin B 0,0005% , 2000). Jenis-jenis ubi jalar yang sering dijumpai di pasar-pasar di Amerika adalah ubi jalar yang memiliki daging yang lembut, dengan kulit berwarna merah dan daging yang berwarna jingga kehitaman. Ubi jalar (daging warna kuning, ungu atau putih) yang memiliki daging yang lembut juga cukup popular di pasar-pasar kepulauan karibia dan asia, terutama sekitar pesisir timur Amerika.
3. Manfaat Ubi Jalar
Pemanfaatan ubi jalar dapat sebagai bahan pangan maupun pakan. Sebagai bahan pangan, di daerah Indonesia timur antara lain di wamena (Irian Jaya), ubi jalar dimakan sebagai makanan pokok, sedangkan di pulau jawa dan daerah lain, ubi jalar umumnya dimakan sebagai makanan penganan. Di Cina yang merupakan penghasil ubi jalar utama dunia (80% dari produk dunia), ubi jalar merupakan makanan pokok keempat setelah padi, gandum dan jagung. Namun kini trend pemanfaatan ubi jalar bergeser dari sebagai makanan pokok (staple food) ke arah sebagai olahan (procesed food), bahan baku industri dan yang utama adalah untuk bahan pakan. Senyawa antosianin yang terdapat dalam ubi jalar berfungsi sebagai antioksidan dan penagkap radikal bebas, sehingga berperan dalam mencegah terjadinya penuaan pada kulit, kanker, dan penyakit-penyakit degeratif seperti arteriosklerosis. Selain itu, antosianin pada ubi jalar memiliki kemampuan sebagai antimutagenik dan antikarsinogenik terhadap mutagen dan karsinogen yang terdapa pada bahan pangan dan produ olahannya, mencegah gangguan fungsi hati, antihipertensi, dan menurunkan kadar gula darah (antihiperglisemik) (Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, a pada ubi jalar segar dan ubi jalar yang disimpan, telah banyak dilakukan dan umumnya menunjukkan bahwa aktifitas tersebut berbeda pada galur ubi jalar yang berbeda maupun pada kultivar yang berbeda.
Tanaman ubi jalar termasuk tanaman palawija ketiga setelah jagung dan singkong. Kadar nutrisi (karbohidrat dan Ca) umur yang relative pendek (3-4 bulan) dan produksi yang tinggi (10-30 ton/ha), menunjukkan bahwa ubi jalar layak dikembangkan dalam rangka menunjang diversifikasi pangan dan agrobisnis.
Post A Comment:
0 comments: