Polimer merupakan molekul yang sangat besar yang terbentuk dari banyak molekul yang relatif sederhana. Molekul yang lebih sederhana yang membentuk suatu polimer disebut monomer, dengan kata lain polimer adalah kumpulan dari monomer-monomer. Reaksi Pembentukan polimer dari monomer-monomernya disebut polimerisasi. Baca Juga : Penggolongan Polimer
Berbagai Macam Polimer dan Kegunaanya
1. Karet Alam
Karet alam adalah hasil reaksi polimerisasi adisi 2-metil-1,3-butadiena (isoprena) dengan rantai yang terdiri atas kurang lebih 5000 unit monomer. Rantai hidrokarbon dalam karet alam yang berikatan silang dengan atom-atom belerang. Ketika direnggangkan, tiap rantai karbon memanjang tanpa selip dengan rantai karbon lainnya karena jembatan polisulfida. Karet ini dapat direnggangkan hanya sampai batas tertentu. Ketika karet tidak direnggangkan lagi, rantai karbon dalam karet kembali ke posisi semula dan karet kembali ke posisi semula. Karet yang telah tervulkanisasi lebih kuat, lebih keras, lebih tidak lengket, dan lebih elastis daripada karet alam.
Seiring dengan perkembangan zaman dan peningkatan kebutuhan akan karet, berbagai pihak berusaha mengembangkan suatu metode yang menghasilkan karet buatan atau karet sintetis.
2. Karet Sintetis
Karet sintetis merupakan karet pengganti karet alam. Beberapa contoh karet sintetis adalah polikloropropena dan SBR (Styrene Butadiene Rubber). Polikloropropena dibuat dari monomer kloroprena, yaitu 2-kloro 1,3-butadiena. Polikloropropena dikenal juga dengan sebutan neoprena.
Polikloroprena banyak digunakan sebagai bahan pembuat selang oli karena memiliki daya tahan terhadap minyak dan bensin lebih baik dibandingkan karet sintetis lainnya. SBR (Styrene Butadiene Rubber) adalah kopolimer dan butadiena dan stirena. SBR merupakan karet sintetis yang paling banyak diproduksi. SBR memiliki daya tahan terhadap oksidasi dan abrasi lebih baik dibandingkan karet alam. SBR banyak digunakan dalam ban kendaraan bermotor.
3. Polietena (Polietilena)
Polietena (polietilena) adalah plastik yang paling sederhana. Polietilena banyak digunakan sebagai plastik pembungkus, botol plastik, kantong plastik, dan ember plastik.
Plastik polietena dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu HDPE (High-density Polyetilen) dan LDPE (Low -density Polyetilen). HDPE terdiri atas molekul rantai lurus, sehingga memiliki susunan molekul yang rapat. Oleh karena itu, LDPE bersifat lebih plastis dibandingkan HDPE. HDPE digunakan dalam pembuatan botol plastik dan mainan. LDPE digunakan dalam pembuatan kantong plastik, plastik pembungkus dan pembungkus kabel.
4. PVC
Polivinilklorida berasal dari monomer vinilklorida (ClCH=CH2). Setelah polietena, PVC merupakan plastik kedua terbanyak diproduksi. PVC digunakan dalam pembuatan pipa, selang dan sebagainya.
5. Teflon
Teflon merupakan nama dagang politetrafluoroetilena (PTFE). Teflon mengandung ikatan C-F yang kuat, sehingga Telfon bersifat kuat, inert dan tahan terhadap panas. Teflon digunakan sebagai pelapis antilengket pada panci dan pelapis tangki di pabrik.
6. Polistirena
Polistirena berasal dari monomer stirena (C5H5CH=CH2). Polimer ini digunakan untuk membuat wadah makanan dan minuman di restoran cepat saji, kemasan makanan dan bahan untuk pengepakan.
7. Akrilat
Akrilat adalah nama lain asam akrilat atau asam 2-propenoat. Asam akrilat terdapat dalam sejumlah polimer, antara lain polimetilmetakrilat (PMMA) yang secara umum dikenal dengan nama flexiglass. Salah satu penggunaan flexiglass adalah sebagai kaca jendela pesawat terbang.
Akrilat juga terdapat dalam serta akrilat yang dikenal dengan nama Orlon. Orlon merupakan serat yang mengangdung poliakrilonitril. Orlon menyerupai wol dan digunakan dalam karpet, kaus kaki dan baju.
8. Nilon
Nilon adalah salah satu polimer yang dihasilkan melalui reaksi kondensasi. Nilon dihasilkan dari reaksi antara gugus amina dan gugus karboksilat. Salah satu contoh nilon adalah nilon 66. Nilon 66 adalah sebutan untuk nilon yang terbuat dari amina yang mengandung 6 atom karbon dan asam karboksilat yang mengandung 6 atom karbon. Pengunaan nilon antara lain untuk membuat tali, parasut, dan tenda, merupakan nilon yang paling luas penggunaannya.
9. Terilen
Terilen merupakan monomer yang terbentuk dari reaksi dua jenis monomer, yaitu suatu dialkohol dan suatu dikarboksilat. Ikatan yang terbentuk antara kedua jenis monomernya merupakan ikatan ester. Oleh karena itu, terilen juga dikenal dengan sebutan poliester. Salah satu contoh terilen adalah dakron yang banyak digunakan sebagai campuran serat pada pakaian.
Post A Comment:
0 comments: